Sekarang, gue sedang berhadap-hadapan dengan dua orang pria besar
bertampang bengis khas preman pasar brewokan yang berpakaian ketat. Saking ketatnya kaos yang dikenakan, gue bahkan bisa melihat pentil mereka dari jarah dua puluh meter dengan sebelah mata.
Selain berpakaian ketat, mereka berdua juga mengenakan topeng berupa stocking hitam bolong-bolong tipis sambil serempak memasang kuda-kuda ala Bruce Lee gagal setelah menyadari kehadiran gue di depan mereka.
Dari gelagat dan kostumnya, gue
yakin kalau keduanya adalah perampok yang sedang beraksi. Ditambah lagi, kedua
perampok ini membawa senjata api berupa revolver berwarna emas mengilap di
masing-masing tangan mereka. Jadi jelas banget kalo mereka berdua bukan
kondektur metromini ataupun sekretaris koperasi simpan pinjam yang sedang nyasar ke rumah orang.
Dan saat ini, kedua senjata api yang mereka pegang itu sedang
diarahkan tepat ke wajah gue yang baru saja memergoki mereka.
“Mau apa lo?!” Kata salah seorang perampok yang berperut
gendut. Demi mendukung temannya, perampok satunya lagi, yang berkepala botak, mulai mengacung-acungkan pistolnya buat nakut-nakutin
gue.
"Mending lo pergi aja. Kita nggak mau ada yang terluka!"
"Mending lo pergi aja. Kita nggak mau ada yang terluka!"
“Tembak aja. Tembak...” Gue nyengir dan mulai
berjalan ke depan, ke arah dua perampok yang mulai tampak kebingungan ini. “Gue hitung sampe tiga ya.”
Kedua perampok lihat-lihatan dengan penuh arti. Sekilas gue mendapati keduanya tambah kebingungan. "Jangan nantangain! Maju selangkah lagi, Gue tembak!” perampok yang
botak berteriak.
Gue nggak pedulikan apa kata mereka, gue tetap maju ke depan selangkah demi selangkah dan memulai hitungan mundurnya.
“Satu..”
Kedua perampok terlihat makin kebingungan.
“Dua..”
Perampok yang gendut kembali berteriak mengancam, “Maju
selangkah lagi, Gue beneran tembak!”
“Tiga..” gue maju selangkah lagi.
DOR! DOR! DOR!
Dan mereka kedua perampok kini sudah terikat di salah satu pohon
beringin. Tepat di sebelah saptic tank bocor yang siang ini sedang harum-harumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar